Selasa, 13 November 2012

3 Perbedaan Kehamilan Pertama & Kedua



Sebenarnya, kebanyakan mama merasa jauh lebih tenang saat menghadapi kehamilan kedua, sebab merasa telah memiliki pengalaman. Tapi, ada pula mama yang perasaannya justru tak menentu saat menjalani kehamilan kedua. Mengapa?

Penyebabnya, bisa karena perubahan fisik (bentuk tubuh Anda tak seseksi seperti waktu hamil pertama kali), atau akibat perubahan mood yang jauh berbeda dibanding kehamilan pertama. Ya, kehamilan pertama dan kedua memang bisa berbeda. Inilah 3 perbedaan yang umumnya Anda rasakan:

1. Kehamilan kedua terasa lebih singkat. Ini karena Anda juga disibukkan dengan tugas mengasuh si sulung. Akibatnya, Anda hanya punya sedikit waktu untuk menikmati perubahan fisik selama kehamilan.

2. Perubahan fisik timbul lebih cepat pada kehamilan kedua. Misalnya, Anda mengalami varises atau pinggang pegal pada bulan kesembilan kehamilan pertama. Bisa jadi, gangguan serupa menyerang lebih cepat pada kehamilan kedua.

3. Proses persalinan yang berbeda dengan persalinan pertama. Nyatanya, Anda sudah lebih 'piawai' dengan tahap-tahap proses persalinan. Jadi, bila Anda mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan atau traumatik pada proses kelahiran pertama, Anda bisa bersiap untuk menghindarinya pada persalinan kedua.

8 Keluhan Saat Hamil



Semasa hamil, perubahan hormon dan perubahan bentuk badan bisa menyebabkan ketidaknyaman pada calon ibu. Apa saja keluhan yang mungkin dialami ibu hamil? Simak 8 keluhan dan solusinya!

Sakit pinggang dan punggung
Ini terjadi akibat Anda terlalu letih atau beraktivitas secara berlebihan. Segera kurangi aktivitas dan jaga postur tubuh (tulang punggung selalu tegak dan jangan membungkuk).

Kelelahan
Banyak terjadi di kehamilan trimester terakhir, sehingga Anda harus perhatikan kondisi tubuh dan sering-sering beristirahat.

Berkunang-kunang
Sering dialami ibu hamil yang tekanan darahnya cenderung rendah. Segera duduk dengan posisi kedua kaki diangkat atau berselonjor di atas tempat tidur .

Bengkak
Bisa diatasi dengan menjaga diet (kurangi kopi dan teh, serta perbanyak minum air putih). Juga, beristirahatlah dengan posisi kaki lebih tinggi dari kepala (letakkan tumpukan bantal di bawah kaki).

Mual (meningkatnya asam lambung)
Perhatikan diet Anda (hindari makanan yang asam, pedas dan produk olahan susu) dan makan secukupnya (sedikit, namun sering).

Insomnia
Pijatan kehamilan sangat besar manfaatnya untuk menangani sulit tidur alias insomsia.

Kram kaki
Perbanyak makanan yang mengandung kalsium, seperti susu, olahan susu, salmon, atau sarden. Jika kram menyerang, duduklah dan luruskan kaki yang sakit. Tekuklah ujung-ujung jari kaki tersebut, lalu tariklah ke arah tubuh. Ulangi sampai kram hilang.

Morning sickness
Rasa mual dan muntah pada trimester pertama kehamilan ini cukup mengganggu. Coba atasi dengan menambahkan parutan jahe di teh Anda.

Jangan Terjebak Mitos Kehamilan

Ketika hamil, semua ucapan “Selamat, ya”, datang bersamaan dengan abrek mitos atau fakta. Tapi, hati-hati, jangan sampai anggapan tentang kehamilan itu menyesatkan. Inilah yang benar dan salah:

Jika selalu stres, Anda akan menyakiti janin.
Fakta: Salah. Secara medis, tidak ada kaitan antara rasa cemas yang timbul setiap harinya. Entah itu, gara-gara terlalu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, atau pertikaian dengan pasangan. Suatu studi bahkan menyarankan, kortisol (hormon yang dilepaskan saat stres) sebenarnya bisa membantu perkembangan otak anak. Jadi, tenang, Ma. Normal-normal saja untuk sesekali merasa gelisah saat hamil. Makanya, Anda tidak harus merasa terlalu bersalah.

Berhubungan seks pada trimester terakhir kehamilan bisa memicu persalinan dini.
Fakta: Benar. Wanita yang berhubungan seksual setelah usia kehamilan memasuki 36 minggu, bisa melahirkan dalam waktu 2-5 hari ketimbang yang tidak melakukannya, demikian temuan studi terkini. Menurut dokter, prostaglandin (zat dalam air mani) yang berkombinasi dengan hormon wanita yang dilepaskan selama masa sanggama bisa menyebabkan kontraksi. Sementara itu, tidak semua pakar menyetujui hal ini saling berkaitan. Namun, 1 hal yang pasti: Mendekati hari H, nggak ada salahnya mencoba kok.

Bila Anda mengalami rasa panas di dada, rambut bayi baru lahir Anda akan lebat.
Fakta: Benar. Awalnya, peneliti di Johns Hopkins University tidak sependapat, namun mereka sangat terkejut dengan bukti-bukti yang ada. Mereka menemukan, 82% ibu hamil yang mengalami rasa panas di dada (dari sedang sampai berat) melahirkan bayi berambuttebal, sedangkan bayi dari kebanyakan ibu yang tidak atau ringan rasa panas di dadanya ini justru botak. Masuk akal sih, sebab hormon yang bertanggung jawab terhadap terjadinya rasa panas di dada ini juga memicu pertumbuhan rambut janin.

Bila makan kacang ketika hamil, si kecil akan tumbuh dengan alergi.
Fakta: Salah. Kacang tidak akan mengakibatkan bahaya. Nyatanya, protein dan asam folat dalam kacang amat penting selama kehamilan. Namun, bika Anda atau pasangan alergi terhadap sesuatu, 'membiarkan' janin terpapar kacang bisa meningkatkan risiko terkena alergi terhadap kacang. Jadi? Lupakan dulu, deh – untuk sementara ini saja.